Kamis, 31 Mei 2012

senandung pagi


Pagi yang cerah

Selamat pagi! Aku senang kita bertemu lagi. Usai melintasi samudra mimpi, mengesap teh atau kopi, membaca koran hangat  pagi hari...

Hei,, aku mendengar kau bersenandung. Senandung yang belum pernah kudengar. Senandung yang indah..senang dung dung dung...! Iramamu mengguncang, lantai bak berdendang senang, menerima pantulan suara merdumu..

Ajak aku menari, aku pasti ikut berputar riang seperti kau yang bergerak gemulai. Suaramu merdu, liukmu syahdu, dipagi ini akulah manusia yang beruntung karena dirimu ! 
 
Sudah berapa senyum yang ku pantulkan?, aku tak tau lagi.. aku hanya ingin disini, di pagi yang cerah, pagi yang indah. Tak ingin memedulikan betapa hangat mentari menyinari, tak mau tau mereka yang berlalu lalang, takkan kupikirkan malam kan datang. Aku manusia yang paling bahagia di pagi ini....

Rabu, 30 Mei 2012

Pemimpi

                                      aku,  memikul berkarung-karung mimpiku tentangmu...
                                      dalam malam, dalam diam...
                                      kala merenung, saat khayal melintas, juga sepi meretas


Ini bukan hal yang sulit bagiku semalam suntuk memanggul mimpi ini karna aku ditakdirkan sebagai pemimpi. Kurasa semua tak harus dijabarkan lewat teriakan padamu betapa mimpi ini menyebar, mengotori perlintasan logika dan hayalku. Kita telah sama-sama tau, dulu kau bagian duniaku, bagian mimpiku. Bila perlu, sampai dunia tak peduli aku yang dilemparkan, aku tak bergeming. ini cuma kisahku, kau tak perlu tau.

Bulan depan, tahun depan, mungkin sampai maut di depan...karung-karung ini  telah berbentuk menara karung. Iya, tak terhitung..tak terbendung. Aku tetap mampu memikulnya. Jangan bilang aku gila... karna faktor aku gila adalah kamu.

Kadang, aku merunut bintang. Kadang, aku mencari bayanganku sendiri. Yeah, aku mencari alasan kenapa aku yang ditinggalkan..dan begitu mudahnya aku menemukan beribu alasan itu. Aku tak bisa dibandingkan, tak bisa ditinggikan, tak akan bisa.

Sudah! tak usah disesali. Kiri dan kananku adalah jurang. Tangan dan kaki dipenuhi belenggu. Hati dan otakku di tumpuki masa lalu. Di bahuku ada karung yang berisi "kamu". Logika bisa saja kalah oleh hati, keyakinan diolengkan kebutuhan, dan aku juga tau "cinta bisa hancur karna cinta yang lain".....



Sabtu, 26 Mei 2012

Noah Band -separuh aku


Dan terjadi lagi
kisah lama yang terulang kembali
kau terluka lagi
Dari cinta rumit yang kau jalani
Aku ingin kau merasa
kamu mengerti aku mengerti kamu
aku ingin kau sadari
Cintamu bukanlah dia

reff:
Dengar laraku
Suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku dirimu
Ku ada di sini
Pahamilah kau tak pernah sendiri
Karena aku selalu
Didekatmu saat engkau terjatuh

reff:
Dengar laraku
Suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku
menyentuh laramu
Semua lukamu telah menjadi milikku
karena separuh aku dirimu

Begitu merindukan performance dari band yang satu ini hingga saat saya mendengar lagu barunya yang berasal dari album terbaru yang belum sempat dilaunching karna permasalahan salah satu personilnya, amat sangat mengobati rasa kangen saya...  :D

Akhirnya, pada tanggal 3 Agustus 2012 lagu Separuh Aku dilaunching sebagai single pertama dari Noah Band yang sebelumnya bernama Peterpan, serentak pada pukul 03.08 sore dari 200 radio di seluruh Indonesia. Nama baru Peterpan pun baru diumumkan pada tanggal 2 Agustus, sehari sebelumnya.  Makna nama dari Noah ada tiga makna yaitu comforter (pembuat nyaman), peaceful, dan long life.

Oh ya, sekedar konfirmasi jika ada teman-teman yang pernah dengar lagu "kau yang kuinginkan" dan "perjalanan cintaku" yang sering didengungkan sebagai lagu barunya Peterpan Band itu bohong besar karna tanggal 11 Mei 2010 Ariel sendiri telah mengklarifikasi bahwa lagu-lagu tersebut bukan lagu Peterpan. Cek http://www.facebook.com/ArielRBesar

Jumat, 25 Mei 2012

Kearifan Kampung Naga

pemukiman kampung Naga bawah
Kampung Naga administratif berada di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Lokasi Kampung Naga berada di perbatasan kota Garut dengan kota Tasikmalaya. Kampung ini berada di lembah yang subur, dengan batas wilayah, di sebelah Barat Kampung Naga dibatasi oleh hutan keramat karena di dalam hutan tersebut terdapat makam leluhur masyarakat Kampung Naga. Di sebelah selatan dibatasi oleh sawah-sawah penduduk, dan di sebelah utara dan timur dibatasi oleh Ci Wulan (Kali Wulan) yang sumber airnya berasal dari Gunung Cikuray di daerah Garut. Jarak tempuh dari kota Tasikmalaya ke Kampung Naga kurang lebih 30 kilometer, sedangkan dari kota Garut jaraknya 26 kilometer. Untuk menuju Kampung Naga dari arah jalan raya Garut-Tasikmalaya harus menuruni tangga yang sudah di tembok (Sunda : sengked) sampai ke tepi sungai Ciwulan dengan kemiringan sekitar 45 derajat dengan jarak kira-kira 500 meter yang berjumlah 439 anak tangga. Kemudian melalui jalan setapak menyusuri sungai Ciwulan sampai kedalam Kampung Naga.

Sebelum memasuki pemukiman kampung Naga bawah biasanya tamu atau pengunjung akan melewati pemukiman kampung Naga atas. Kampung Naga Atas memiliki tugu yang baru dibangun pada tahun 2009 oleh pemerintah setempat. Tugu tersebut diberi nama tugu Kujang Pusaka. Tugu ini bukan hanya sekedar replika tetapi benar-benar dibuat dari 99 pusaka dari raja-raja nusantara di Indonesia. "Kujang Pusaka" yang sekilas berbentuk pedang ini ditempa di Keraton Pustaka oleh 99 Empu. "Kujang Pusaka"ini dilapisi emas dan dipadu dengan batu meteor. 


Kang Tatang, pemandu dari Kampung Naga
Masyarakat Kampung Naga dikenal sebagai masyarakat yang memegang teguh adat dan istiadat yang diajarkan moyang atau pendahulunya. "Wasiat, amanat, dan akibat" merupakan prinsip yang selalu mereka junjung. Tidak ada hukuman bagi yang melanggar wasiat atau amanat namun mereka percaya bahwa siapa yang melanggar akan menjalani "akibat" dari apa yang mereka langgar. Kesederhanaan, dan budi pekerti sangat ditanamkan dalam kehidupan mereka.

terapi ikan
Menurut data dari Desa Neglasari, bentuk permukaan tanah di Kampung Naga berupa perbukitan dengan produktivitas tanah bisa dikatakan subur. Luas tanah Kampung Naga yang ada seluas satu hektar setengah, sebagian besar digunakan untuk perumahan, pekarangan, kolam, dan selebihnya digunakan untuk pertanian sawah yang dipanen satu tahun dua kali.
Memasuki pemukiman Kampung Nampung Naga Bawah, kita akan melihat aktivitas warga yang didominasi kegiatan bercocok tanam, memelihara binatang ternak, ikan, juga membuat kerajinan tangan berupa cinderamata. 

Hal yang paling berkesan saya peroleh dari berkunjung ke Kampung Naga adalah sepatah kalimat dari kang Tatang yang menunjukkan begitu arifnya para pendahulu dalam mewariskan petuah bijak bagi rakyatnya. "Jangan hidup di dalam alam namun hiduplah bersama alam..."




Sumber artikel : http://id.wikipedia.org/wiki/Kampung_Naga

Rabu, 23 Mei 2012

Eksotisnya pantai Batu Hiu, Ciamis, Jawa Barat

Pantai Batu Hiu merupakan salah satu objek wisata yang berada di kawasan kota Ciamis, Jawa Barat atau tepatnya terletak di Desa Ciliang kecamatan Parigi. Pantai ini berjarak sekitar lebih kurang 14 km dari Pangandaran ke arah Selatan.
Asal mulai nama pantai ini sendiri dikarenakan adanya batu karang yang menyerupai sirip ikan hiu saat kita memandang ke arah laut tersebut sehingga dinamakan pantai Batu Hiu. Tempat wisata ini terkenal juga dengan tebing yang terjal, dan deburan ombaknya yang bergulung. Serta dipenuhi dengan pohon Pandan Wong yang menjulang serta pantainya yang nampak bersih.


pantai Batu Hiu

Selasa, 22 Mei 2012

Jelajah Bumi Parahyangan menuju Green Canyon

Berawal dari ajakan Mega, seorang backpacker yang saya kenal di pendakian gunung Gede bulan Mei 2010, saya dan 28 orang backpackers lainnya setuju untuk berangkat bersama menjelajah wisata yang ada di Ciamis. Wisata tujuan yang direncanakan adalah body rafting di Green Canyon, lanjut ke pantai Batu Karas, pantai Batu Hiu, melihat penangkaran penyu langka, Goa Citumang, pantai Pangandaran, dan kunjungan ke kampung Naga.

Perjalanan dimulai 16 Mei 2012 dari terminal Depok, berangkat menggunakan bus malam "Budiman" jurusan Depok - Pangandaran. Peserta yang berjumlah 30 orang didominasi oleh perempuan, 20 perempuan dan 10 laki-laki. Berlandaskan satu tujuan, keakraban mengalir begitu saja diantara kami. Kehadiran Mega sebagai kepala suku dari rombongan makin mencairkan suasana.
Kami tiba di Pangandaran sekitar pukul 08.00 pagi, dilanjutkan dengan naik angkutan pick up atau lebih sering dikenal sebagai angkutan "truk pasir" menuju lokasi yang akan menjadi destinasi pertama kami yaitu body rafting di sungai Cijulang yang melintasi Green Canyon sekitar 1,5 jam. 

Sebagai backpackers, murah meriah adalah bagian dari prinsip perjalanan kami. Meski pantat terasa sakit akibat benturan truk dengan jalan yang tidak rata namun kelucuan-kelucuan yang terjadi menimbulkan perjalanan semakin seru.
Setiba di lokasi peristirahatan, kami mulai dengan sarapan dilanjutkan menggunakan perlengkapan body rafting. Dengan dipandu oleh 12 orang pemandu dari Guha Bau Body Rafting yang memprasaranai petualangan pertama ini, kami meneruskan perjalanan sekitar sejam dengan naik pick up dan sedikit trekking menuju Guha Bau, lokasi awal kami memulai body rafting.


 

Jujur, saya tidak bisa berenang. Kelemahan ini membuat saya sungguh menyesali atas ketidakmampuan saya. Meskipun menggunakan pelampung tapi petualangan ekstrim ini setidaknya membuat saya ketar-ketir. Hal ini karna body rafting telah dikenal sebagai salah satu olahraga  ekstrim pemicu adrenalin. Dengan panjang trek sekitar 3 km atau setidaknya membutuhkan waktu lebih kurang 4 jam untuk menyelesaikan lintasan Green Canyon dibutuhkan kondisi tubuh yang fit. Arung jeram yang menggunakan tubuh semata wayang  sebagai sarananya ini harus siap menghadapi resiko  terbawa arus, terbentur bebatuan sungai, atau terminum berliter-liter air.  Namun deengan adanya pemandu mengurangi kecemasan yang saya rasakan, sebab selain memandu mereka juga bertugas membantu kami melalui arus-arus deras yang tak biasa kami lewati terutama bagi pemula.
trekking


Tubuh yang menggigil dan lelah akhirnya terpuaskan ketika kami tiba di lokasi Green Canyon. Tebing-tebing tinggi yang membentengi kami, mata air yang turun seperti gerimis hujan, dan kilauan matahari yang menyeruak dari balik rerimbunan pepohonan disekitar sungai memukau hati dan mata kami. Keindahan yang tak bisa kami ungkapkan hanya dengan sekedar kata...Green Canyon begitu mempesona, Indonesia adalah keindahan yang nyata. Untuk kesekian kalinya, saya bisa menatap keajaiban yang ada di dunia. Semua letih, ketakutan, tergantikan begitu saja. Puasss..hanya itu yang bisa saya gambarkan.

Green Canyon sendiri memiliki nama lain yaitu Cukang Taneuh yang berarti Jembatan Tanah.  Green Canyon terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Ciamis, Jawa Barat. Jarak dari kota Ciamis sendiri berjarak sekitar 130 km atau jika dari Pangandaran berjarak sekitar 31 km. Nama Green Canyon diketahui awalnya dipopulerkan oleh seorang warga Perancis pada tahun 1993. Diduga nama Green Canyon bermula dari warna air sungai yang berwarna hijau tosca.

Petualangan ternyata belum selesai begitu saja, masih ada dua trek lagi yang harus kami lalui.  Arus sungai yang berlevel medium saat itu, masih menantang untuk diterjang. Selesai melalui lintasan terakhir, kami sudah ditunggu perahu sewa dari EO, kami diangkut menuju dermaga peristirahatan.




dermaga penjemputan / tempat berakhirnya body rafting