Sabtu, 24 Maret 2012

Terbanglah!

terbanglah sayang...
dalam kumpulan mega yang kita lukis bersama
kutau sayapmu telah sempurna
kutau cuaca telah berubah...

terbanglah cintaku...
seperti apa saja yang kau mau..
seperti balon udara nan bebas
seperti kupu-kupu nan bergerak indah
seperti layang-layang yang terkendali
atau seperti malaikat nan bersayap putih..

jangan hiraukan aku, sayangku!
abaikan saja mimpiku!
terbanglah jauh...
sejauh apapun itu..

terbanglah tinggi, cintaku!
bersandar pada  dinding awan
berbincang dengan para bintang
namun tetaplah mengingat bumi..
cukuplah mengingat, sebab saat kau kembali takkan ada aku lagi...

Jumat, 23 Maret 2012

Ziarah


Hari itu mendung. Langit diselubungi  awan gelap, pun akibat dilalui  kawanan burung  yang tiba-tiba harus bergegas pulang ke sarangnya. Hari masih siang, seharusnya matahari  sudah berada di tengah kepala tapi terik sama sekali tak datang menyapa. Anak-anak sekolah berlari-lari kecil, pulang menuju rumah...tak ingin sampai dalam kondisi basah.. Angin kencang menyeruak dimana-mana,, mendorong dahan, dan ranting,, menyebarkan dingin yang kini kurasa...Wusssshhhh....
Langkahku masih sama, pelan dan ringan, tak tergoda ancaman hujan. Sedang berpikir,, melamun persisnya...apa yang akan kukatakan bila aku tiba disana? Keringat dingin keluar deras membasahi tubuhku. Ragu itu semakin muncul, saat dihadapanku, sebuah plang besar menghadang didepan mata. Aku sudah tiba. Kala itu hujan belum juga turun.. Mungkin ini sekedar mendung,, mengatasnamakan perasaanku. Membuka cerita usang ku bersamanya.. Atas nama mendung...aku terkekeh dalam hati...sekaligus menggigil perih..
Semua orang di tempat ini telah pergi, penggali tanah, penjual bunga, pengurus makam, semua..mengungsi dari ancaman  langit.. Tempat ini begitu hening, kudekati sebuah gundukan tanah yang mulai merata, duduk bersimpuh disampingnya..dahiku berpeluh...ada namamu di sana ..lidahku kelu..sedikit berbisik mulai berkata dengan terbata-bata..
“Apa kabar?? Hari ini harimu.. aku tak pernah datang untukmu. Namun kali ini aku telah memberanikan diri.  Hari ini aku akan menghabiskan waktu denganmu..membayar hutang cerita yang kulalui saat kau tak ada.  Sengaja, aku bawakan mawar putih kesukaanmu,, kamu pasti suka! Aku juga pakai ikat pinggang  darimu...agghh..kamu  pasti bangga.!”
...Aku tersenyum sendiri...nafasku semakin sesak.. begitu banyak yang ingin kukatakan.
“Selepas dari tahanan..aku sudah mencoba mencari penggantimu,, tak ada nama yang sama denganmu, tak ada yang seheboh kamu, tak ada yang bisa memahamiku, tak ada yang seperti kamu..., SUNGGUH!”
Sebuah butiran kecil mengalir di pipi...rintik-rintik besar menyaingi....kini hujan turun  tak tepat waktu..membuatku panik sesaat, menggoyahkan kalimat yang telah kubuat untukmu..
“Maaf, karna aku salah. Maaf, karna kau tak salah. maaf, atas semua ini.... Maaf, karna aku yang telah membunuhmu ,,,sobatku!”
....Bumi terasa begitu datar, berputar,, gundukan  tanah seperti memerah darah, kamboja putih bagai menghujaniku dengan bunga-bunga layunya, rintik hujan seperti  ribuan  belati menghujam dada..tetesan itu bagiku, tangisanmu di alam sana.....semua menghukumku tanpa iba!!

Tentang Senyummu..


Tentang senyummu..
Aku hidup dalam ribuan hari, trilyunan menit, tak terhitung waktu bersamamu. Aku habiskan lebih dari setengah waktuku bersamamu. Aku bukan seorang yang biasa bicara tentang rasa, yang bisa tiba-tiba memberikan bunga, yang selalu bercerita tentang isi hatiku padamu, yang akan memelukmu saat engkau mengeluh, yang akan segera melakukan apa yang kau mau. Aku bahkan tak ingat kapan terakhir kali aku mencium pipimu, atau menemanimu saat  engkau ingin  berbelanja bersama...
Namun kuingin kau tau, jauh sekali dalam lubuk hatiku, aku merindukan saat-saat itu. Selama ini, aku terlalu sibuk dengan hal-hal yang kupikir penting untuk dilakukan. Hal-hal yang membuatku dengan dirimu berjauhan. Semua sudah berubah, usia kita makin menua, aku pelan belajar tentang kehidupan. Terlalu sering dan lama kita terpisahkan...sesuatu yang harus kita biasakan mulai dari sekarang. Mungkin aku akan terbiasa dengan semua ini, tapi harus aku sadari, aku akan kehilangan sesuatu darimu yang membuatku rindu. Tentang senyummu, yang mengharu birukan...yang mulai sangat kurindukan saat kita berjauhan.
Tentang senyummu, adalah senyum yang paling menyejukkan. Senyum yang berefek tinggi membuatku stabil dalam kondisi gundah juga marah. Senyum yang membuatku tau bahwa kau akan selalu ada disampingku saat aku butuh. Senyum yang menunjukkan jalan akan selalu ada penyelesaian dalam sebuah permasalahan. Senyum yang ingin membuatku lekas beranjak bangkit saat terjatuh sakit. Senyum yang akan bilang “Hati-hati, jangan nakal di jalan...Ibu menunggumu!”..
Bahwa senyummu  itulah  yang telah menuntunku menulis catatan ini diam-diam dalam malam tanpa harus kau tau kutujukan catatan ini untukmu, Ibu..

Iseng

Foto ini sudah lama saya simpan, dan kini baru saya publikasikan. Sekitar bulan Oktober 2010, foto ini saya ambil ketika saya sedang memandang langit. Maklum, saya suka sekali memperhatikan bentuk-bentuk awan, dan momennya sangat pas sekali..hehehe... 
Menurut kalian, apakah awan ini berbentuk "Si guk-guk"?????

Kambang Iwak

       
 Taman wisata Kambang Iwak merupakan lokasi wisata yang kerap digunakan sebagai taman rekreasi keluarga. Konon, taman ini merupakan peninggalan Kompeni Belanda yang kini telah direnovasi. Kambang Iwak sendiri berasal dari bahasa Palembang yaitu "Kambang" berarti "kolam kecil" dan "Iwak" berarti "ikan" yang disimpulkan sebagai kolam kecil tempat ikan-ikan berkumpul. 
        Taman wisata ini terletak di pusat kota Palembang, yakni berada disekitar daerah Bukit Besar atau sekitar 10 menit dari jarak jembatan Ampera, menjadikannya sebagai magnet bagi para wisatawan yang berkunjung ke kota Palembang. Taman Kambang Iwak ini dilengkapi dengan keindahan air mancur di tengah kolam, pohon-pohon yang rindang, bangku-bangku taman, serta warung atau kedai makan yang bersih dan rapi atau juga lampu-lampu malam yang sangat indah dan akan membuat anda nyaman berada di sana. Berbagai kegiatan keluarga, seperti rekreasi memancing, jogging, dan bersepeda adalah kegiatan rutin yang diadakan setiap minggunya. Selain itu, berbagai kegiatan remaja pun sering digelar di tempat ini seperti  kegiatan band, fotografi, workshop, dan masih banyak lagi. Taman wisata Kambang Iwak ini dapat dijadikan alternatif tujuan ketika wisatawan tiba di kota Palembang. So, jangan lupa berkunjung ke "Kambang Iwak" yaa??!! :)

kosong

Saya sedang bosan dengan hari. Saya kehilangan senyum yang lebar akhir-akhir ini. Butuh pengakuan yang luar biasa pada semua orang jika saya mengalami "bad mood" saat ini. Sifat ini yang selalu berusaha  saya tutupi. Saya hanya tidak pernah rela menyebabkan orang ikut susah, takut membebani.

Via blog ini, moga-moga tersalurkan. Siapa tau, esok sudah terlupakan. Aaamiin.

Kosong, benar-benar kosong melompong. Ada yang hilang setiap harinya dalam hidup saya, namun saya tak pernah tau "itu" apa?? Saya paham bila manusia selalu memiliki beban, selalu merasa kekurangan, dominan sensitif dengan kesedihan dibanding menikmati secuil kebahagiaan. Itu sebabnya, ketika saya ingin teriak maka saya tak berteriak, ketika saya ingin menangis bahkan dengan muka mewek pun (sedikit dipaksakan) air mata itu tak mau turun, ketika saya ingin pergi jauuuuh sekali maka ada saja mata rantai yang menahan saya untuk tetap berada pada posisi semula. Karna saya tau, saya hanya satu dari sekian banyak manusia di bumi ini merasakan hal yang sama yakni sebuah tekanan / pressure dalam hidup.

Lalu,  apakah saya bisa bertahan hidup sampai tuntas sesuai takdir-Nya?? Apakah saya mampu menjalani hidup sesuai dengan jalan-Nya??