Rabu, 27 April 2011

Terima resikonya

Sobatku berkata " Aku rindu jatuh cinta, terombang-ambing karna rayuannya, merasakan mabuknya".


Lalu aku bilang " Bila kau ingin jatuh cinta maka kau juga harus terima resikonya, kau siap jatuh maka kau harus siap bangkit! Kau harus terima andaikata  cinta itu menghilang...tergulung arus, hanyut ke luasnya samudera".


Sobatku balik bertanya "Lalu, kenapa aku tak pernah melihat kau jatuh cinta??"


"Sebab aku takut patah cinta..."

Duo sahabatku

Dua sahabat!

Saya punya dua sahabat asyik, yang bisa mengerti saya. Joan dan Ajie' namanya. Bingung juga mengapa saya bisa lengket dengan dua makhluk tersebut padahal saya ini termasuk makhluk pembosan, tak mudah dekat dan bertahan pada satu orang. Apalagi jika orang-orang disekitar saya sudah terlalu berharap dan tergantung pada saya, maka saya mulai merasa gerah dan mulai mencari tempat lain untuk menemukan rasa nyaman. Sumpah, saya merasa sangat tidak bertanggung jawab bila ditemukan dengan kondisi seperti ini yakni meninggalkan orang yang terlanjur menyukai saya. Namun berbeda dengan dua makhluk yang saya sebutkan tadi, mereka adalah sahabat yang "fight", bukan makhluk manja, berjiwa sosial tinggi, dan terkadang muncul sifat "macho" mereka yang kerapkali saya temui dalam pribadi saya, hehehe, kesamaan sifat!

Apapun, mereka mau menerima kelebihan dan kekurangan saya, yang terlalu banyak kurangnya saya kira atau seperti juga saya kepada mereka. Kami bersekutu menjadi satu...berbagi kesedihan dan kebahagiaan. Walaupun terpisahkan oleh jarak, Belitung - Bogor - Borang...BBB mereka bilang, namun adalah tetap menyenangkan. Kami bertiga sebenarnya berdomisili di kota Palembang, namun karna kondisi privasi yang tidak memungkinkan maka perpindahan domisili harus dilaksanakan.

Kadang, jika satu hari saja tak ada sms, tak ada yang posting status di FB antara kami bertiga akan terasa ada yang kurang. Mereka itu orangnya seru, suka bicara, berbeda dengan saya, bila sudah terlalu banyak bicara maka selanjutnya akan diam seribu bahasa. Lebih sering menyeimbangkan perasaan. 
Kerap terfikirkan oleh saya, sampai kapan persahabatan ini akan bisa terus mengalir? Bertahan, dalam ruang yang terpisahkan. Semoga kita bertiga nanti masuk surga ya ^^, dan kita akan bersama selamanya. Halah! Ngarep masuk surga :D.

Mimpi...

bersama kita raba dinginnya batu karang yang menghadang..
bukankah masalah tidak harus hancur berantakan
ada banyak jalan yang bisa dijelang..

kalian bukanlah emas bagiku
bukan pula pualam atau berlian yang harus kumiliki
kalian adalah nutrisi yang mengalir dalam darahku
tanpa kalian aku bisa hipertensi

satu ingin yang belum tergapai
bersama kalian menginjakkan jejak langkah
di sebuah tempat yang akan kita kenang 
mengisinya dengan berkarung-karung mimpi
lalu kita tertawa bersama meski tak tercapai semuanya

....andai kalian baca.....





Hatiku berbunga-bunga..

Ketika berada di toko buku, hatiku berbunga-bunga... tralalala...


Entah mengapa, kalau sudah berada di toko buku muncul lah perasaan aneh ini, jantung berdegup kencang, tubuh serasa terbang, senyuman terus mengembang :D, gegege..bagai bertemu dengan orang yang disukai. Begitulah rasanya! Apalagi kalau uang lebih sudah ada di genggaman, maunya kuborong semua buku-buku yang ku ingini. Yang ini mau, yang itu suka, yang kene tresno, yang situ pengen juga. Parrah!.
Terus, kenapa aku begitu suka membaca? Buku itu, terutama fiksi, bagiku adalah sebuah dunia yang akan mengajakku bertandang kesana. Jika kamu punya tujuh buku, maka kamu akan memiliki tujuh alam cerita yang berbeda. Jika kita konsentrasi dalam memasuki alam setiap buku, rasanya sudah begitu banyak pengalaman hidup yang kita dapat. Tanpa harus ke sana, kita dapat merasakan bagaimana sakitnya dikhianati, indahnya jatuh cinta, nikmatnya makan nasi hangat di tengah sawah, menjumpai kabut di malam hari,mencium bau embun, dihembus angin, atau menatap deburan ombak dalam sebuah cerita. Bagaimana??? Ayolah, coba rasakan sendiri sensasi membaca buku bagimu...

Jujur saja, jika telah selesai membaca fiksi saat itu pula karakterku bisa saja seakan-akan berubah menjadi pujangga..tiba-tiba melankolis, nafsu bicara seakan terhenti, dan tiba-tiba akulah sang pemeran utama. Mungkin ini disebut perpindahan karakter tanpa sebab...hehehe...cengir*

Aku suka membaca, kadang jika tak ada kerjaan maka catatan teman-teman di Facebook pun satu persatu dibaca. Tak ada yang salah toh!?! Beberapa manfaat dalam membaca itu bagiku dapat menambah kamus perbendaharaan kita, membiasakan kita berbicara atau menulis dalam bahasa yang tertata. Maklum saja, aku suka belepotan kalau bicara (heee..), selain itu kita dapat membaca atau menemukan jalan pikiran orang lain, dan masih banyak lagi.

ada yang tertarik untuk membaca?? lirik kanan kiri, tarik koran, majalah, buku teman, nyok kita membaca!! 


Rabu, 06 April 2011

hai!

Hai hai, ini blog pertamaku. Blog ini sengaja dibuat untuk menampilkan sisi lain dari kehidupanku. Sebab tak cakap dalam bicara, lebih dominan terlihat sebagai orang merana dibanding bahagia, juga terlalu banyak kata-kata yang berseliweran di dalam otak maka wajib rasanya kusalurkan lewat tulisan saja. Yap! ini tulisan amatir, sekedar pelampiasan rasa penat, tak pantas rasanya jika kusampaikan seluruh pikiran ini yang terkadang meledak-ledak kepada sobat-sobatku. Hahaha, kasian! Duka mereka terkadang lebih menyedihkan dariku :D. Dan inilah blog semata wayang tersayang, blog pelampiasan kata-kata yang tak terucapkan.